Ketika aku dihadapkan pada tinta-tinta itu, aku hanya bisa terdiam dan sejenak melamun berimajinasi jauh kedalam hingga apa yang ada dalam imajinasiku terluapkan dalam sebuah goresan-goresan tinta, ya... itulah lukisanku. Tak sempat aku membayangkan dengan apa yang akan terjadi dengan hidupku kelak, namun aku terus berjalan sebagaimana harusnya aku berjalan menelusuri kehidupan nyata ini. Aku tak pernah berpikir untuk menyalahkan atas hidupku, yang aku pikirkan bahwa hidup ini indah sebagaimana mestinya karena Tuhan menciptakanku seindah dan seromatis ini.
Terus dan terus aku goreskan tinta-tinta penuh warna ini. Aku tak pernah tahu penghargaan apa yang akan aku dapatkan, namun yang aku tahu bahwa hidup ini penuh warna dan ketika warna-warna itu sudah tergores dalam kanvas itu tak lagi dapat aku hapus dan aku tidak menyalahkan diriku atas warna dalam hidupku, Yang aku tahu hidup ini indah.
Ya... hanya sebuah pohon yang aku lukiskan, pohon itu berdiri sendiri tanpa pohon-pohon lainnya. Itulah aku yang kelak harus mampu berdiri sendiri mengembangkan akar yang kuat dan kokoh untuk dapat berdiri tegap dan berjalan terus berjalan dengan penuh harapan.
No comments:
Post a Comment